Rektor IISIP Yapis Biak Sebagai Penguji Eksternal Disertasi di Univeritas Negeri Makassar

(Makassar, 28/05/2025) - Dr. Hermanu Iriawan, SE., M.Si, Rektor Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) YAPIS Biak, berperan sebagai penguji eksternal dalam sidang disertasi untuk dua mahasiswa Program Doktoral Pascasarjana (PPS) Universitas Negeri Makassar (UNM). Acara yang berlangsung di Ruang Rapat Direktur lantai 2 PPS UNM ini menguji portofolio penelitian dari Sarfan Tabo, S.Sos., M.Si dan Syaharuddin, S.I.Pem., M.A.P.

Sarfan Tabo mempresentasikan disertasi dengan judul "Model Implementasi Kebijakan dalam Penanganan Stunting di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara". Dalam kajiannya, Sarfan meneliti efektivitas kebijakan yang telah diterapkan untuk mengatasi masalah stunting di daerah tersebut. Ia memaparkan bahwa pendekatan multi-stakeholder dan keterlibatan masyarakat lokal sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal dalam penanganan isu kesehatan masyarakat ini.

Sementara itu, Syaharuddin menyajikan disertasinya yang berjudul "Model Collaborative Governance dalam Pengelolaan Parkir di Kota Makassar". Dalam penelitian ini, ia mengkaji pentingnya kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat dalam menciptakan sistem pengelolaan parkir yang lebih efektif, aman, dan berkelanjutan. Syaharuddin menekankan bahwa model kolaboratif dapat meningkatkan kualitas layanan publik dan mendukung perkembangan infrastruktur kota.

Dr. Hermanu Iriawan, dalam kapasitasnya sebagai penguji, memberikan evaluasi dan kritik yang membangun untuk kedua disertasi tersebut. Beliau mengapresiasi upaya akademis yang dilakukan oleh kedua mahasiswa dan menekankan pentingnya penelitian yang relevan dengan isu-isu sosial dan kebijakan publik saat ini.

"Baik penanganan stunting maupun pengelolaan parkir adalah isu yang sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat. Penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi akademik, tetapi juga bagi pengambilan kebijakan yang lebih baik," ungkap Dr. Hermanu.

Dengan berfokus pada isu-isu penting dalam masyarakat, baik Sarfan Tabo maupun Syaharuddin diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan kebijakan yang lebih berkelanjutan di Indonesia.